SEMARAKRIAU.COM – Pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan kritikan tajam terhadap bantuan yang diberikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming kepada korban banjir di Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Menurut Rocky, bantuan tersebut dinilai tidak memiliki arah kebijakan yang jelas dan terkesan “konyol.”
Ia mempertanyakan apakah bantuan tersebut murni langkah pribadi atau menggunakan dana publik tanpa transparansi. Kritikan ini mencuat di tengah perdebatan tentang efektivitas program penanganan bencana oleh pemerintah dan bagaimana prioritas anggaran dialokasikan untuk penanganan masalah mendesak seperti banjir.
Rocky menekankan bahwa pemerintah seharusnya memastikan semua langkah memiliki dasar kebijakan yang kuat serta transparan dalam penggunaannya. Sementara itu, pihak Wapres Gibran belum memberikan tanggapan resmi terkait kritikan tersebut.
“Kan itu konyol, itu sumbangan dari pajak rakyat melalui negara untuk mereka yang kena musibah, itu bukan sumbangan dari wapres yang namanya Gibran” ujar Rocky Gerung.
Sementara itu, pendukung Gibran membela program ini sebagai bentuk perhatian terhadap masyarakat, terutama di tengah masa transisi pemerintah baru. Namun, banyak pihak meminta pemerintah segera merilis laporan resmi terkait sumber dana bantuan tersebut untuk mencegah spekulasi yang merugikan kredibilitas pemerintah.
Menurut data terbaru, alokasi dana sosial pemerintah pusat tahun 2024 mencapai Rp150 triliun, namun sebagian besar sudah direncanakan untuk program prioritas seperti bantuan langsung tunai (BLT), subsidi energi, dan pendidikan. Jika dana bantuan Wapres berasal dari anggaran ini, maka perlu ada audit yang memastikan tidak terjadi penyalahgunaan.
Publik kini menanti tanggapan resmi dari Wapres Gibran atau timnya untuk memberikan klarifikasi dan menyelesaikan kontroversi ini secara terbuka. Kejelasan informasi diharapkan dapat menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintahan yang baru berjalan ini.